Portal Berita Olahraga – Novak Djokovic, petenis legendaris asal Serbia, telah menjadi sorotan sepanjang karirnya yang cemerlang di dunia tenis. Namun, baru-baru ini, langkah-langkah yang diambilnya di luar lapangan juga telah menarik perhatian para penggemar dan pengamat.
Sejak paruh kedua musim lalu, Djokovic telah aktif melakukan renovasi dalam tim backroomnya,
menggambarkan sebuah perubahan yang signifikan dalam strategi dan pendekatan karirnya.
Novak Djokovic, petenis legendaris asal Serbia, telah menjadi sorotan sepanjang karirnya yang cemerlang di dunia tenis. Namun, baru-baru ini, langkah-langkah yang diambilnya di luar lapangan juga telah menarik perhatian para penggemar dan pengamat.
Sejak paruh kedua musim lalu, Djokovic telah aktif melakukan renovasi dalam tim backroomnya. Hal ini Menggambarkan sebuah perubahan yang signifikan dalam strategi dan pendekatan karirnya.
Djokovic Mengubah Strategi Pelatihan Hingga Kolaborasi Hebat dengan Gomez-Herrera
Pada musim ini, Djokovic kembali membuat kejutan dengan mengumumkan perpisahannya dari pelatih asal Kroasia, Goran Ivanisevic.
Ivanisevic telah menjadi sosok yang sangat berpengaruh dalam karir Djokovic,
yang membantunya meraih sembilan gelar Grand Slam selama kemitraan mereka yang berlangsung dari 2019 hingga Indian Wells Open 2024.
Keputusan untuk berpisah dengan Ivanisevic menandai perubahan besar dalam strategi pelatihan Djokovic. Banyak yang bertanya-tanya tentang efeknya terhadap performa Djokovic di lapangan.
Baca Juga: “Rafael Nadal Umumkan Strategi Terbaru Untuk Prancis Terbuka Setelah Tinggalkan Madrid!”
Salah satu langkah terpenting yang di ambil oleh Djokovic adalah penggantian Artaldi dan Cappellaro dengan agen bisnis Inggris, Mark Madden. Selain itu, Djokovic juga telah bekerja sama dengan Carlos Gomez-Herrera, mantan rekan tandingnya. Dengan upaya untuk memperbaiki performa dan mencapai tujuan baru dalam kariernya.
Selain itu, Djokovic juga telah bekerja sama dengan Carlos Gomez-Herrera, mantan rekan tandingnya,
dalam upaya untuk memperbaiki performa dan mencapai tujuan baru dalam kariernya. Sementara itu, dalam pengumuman lain yang mengejutkan, Djokovic mengungkapkan bahwa dia tidak lagi bekerja dengan pelatih kebugaran lamanya, Marco Panichi.
Kembalinya Gritsch dan Spekulasi Peran Zimonjic Mewarnai Persiapan Menuju Turnamen Roma
Setelah kepergian Marco Panichi, pelatih kebugarannya yang telah lama menjadi bagian integral dari kesuksesannya. Djokovic mengambil keputusan penting dengan mengalihkan perhatiannya ke Gebhard Gritsch, mantan pelatih kebugarannya. Gritsch, adalah seorang pelatih Austria berusia 67 tahun, telah memiliki keterkaitan yang kuat dengan Djokovic.
Menurut laporan dari Tennis Majors, jurnalis terkemuka Serbia,
Sasa Ozmo, memastikan bahwa Djokovic dan Gritsch telah berkolaborasi dalam sesi latihan di Beograd baru-baru ini.
Kembalinya Gritsch ke tim kepelatihan Djokovic menandai awal dari babak baru dalam perjalanan petenis Serbia itu. Sebagai anggota kunci tim kepelatihan Djokovic dari tahun 2009 hingga 2019. Gritsch telah memberikan kontribusi yang tak ternilai dalam mengembangkan potensi Djokovic sebagai pemain nomor satu dunia. Sementara itu, kehadiran Nenad Zimonjic dalam tim Djokovic telah menimbulkan spekulasi tentang peran masa depannya.
Dengan pengalaman yang luas dan pemahaman yang mendalam tentang permainan Djokovic,
Zimonjic mungkin menjadi pilihan yang tepat untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Goran Ivanisevic, mantan pelatihnya. Dengan berbagai perubahan ini, Djokovic kini bersiap untuk memulai turnamen pertamanya dalam tiga minggu di ATP Masters 1000 di Roma.
Tingginya rasa antusiasme dan ekspektasi dari para penggemar tenis. Sementara semua mata tertuju pada Djokovic untuk melihat bagaimana dia akan beradaptasi dengan perubahan dalam tim kepelatihannya.
Sumber : Tennis Infinity.Com